Bagaimana Cara Melakukan Pemetaan Tema Dalam Menulis Buku Non Fiksi

Menulis buku nonfiksi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut keahlian dan pengetahuan yang mendalam tentang topik yang akan dibahas. Salah satu langkah penting dalam menulis buku nonfiksi adalah melakukan pemetaan tema atau topik yang akan diangkat dalam buku tersebut. Pemetaan tema yang baik dapat membantu penulis dalam mengatur ide-ide dan membuat rencana penulisan yang jelas. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara melakukan pemetaan tema dalam menulis buku nonfiksi.

Pendahuluan

Sebelum membahas lebih jauh tentang pemetaan tema, penting untuk memahami apa itu buku nonfiksi dan apa yang membedakan buku nonfiksi dengan buku fiksi. Buku nonfiksi adalah jenis buku yang berisi informasi, fakta, dan pengetahuan tentang suatu topik tertentu. Sedangkan buku fiksi adalah jenis buku yang berisi cerita yang dibuat oleh imajinasi penulis.

Dalam menulis buku nonfiksi, penulis harus dapat menyajikan informasi yang akurat dan benar. Oleh karena itu, penulis harus melakukan riset yang mendalam dan menyeluruh tentang topik yang akan dibahas. Setelah penulis memiliki cukup informasi tentang topik tersebut, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemetaan tema.

Apa itu Pemetaan Tema?

Pemetaan tema adalah proses mengidentifikasi topik atau tema yang akan diangkat dalam buku nonfiksi. Pemetaan tema juga dapat membantu penulis dalam mengorganisir ide-ide yang akan ditulis dalam buku tersebut. Dalam melakukan pemetaan tema, penulis harus mempertimbangkan beberapa hal seperti tujuan penulisan, audiens, dan tren pasar.

Tujuan Penulisan

Sebelum melakukan pemetaan tema, penulis harus menentukan tujuan penulisan buku tersebut. Tujuan penulisan dapat beragam seperti untuk memberikan informasi, edukasi, hiburan, atau bahkan untuk menginspirasi pembaca. Setelah tujuan penulisan ditentukan, penulis dapat lebih mudah memilih tema yang sesuai dengan tujuan tersebut.

Audiens

Audiens atau pembaca potensial juga menjadi faktor penting dalam pemetaan tema. Penulis harus mempertimbangkan siapa yang akan membaca buku tersebut. Misalnya, apakah buku tersebut ditujukan untuk orang awam atau untuk ahli di bidang tertentu. Dengan mengetahui audiens, penulis dapat memilih tema yang sesuai dengan minat dan kebutuhan pembaca potensial.

Tren Pasar

Tren pasar juga dapat menjadi pertimbangan dalam pemetaan tema. Penulis dapat melihat tren pasar saat ini atau trend yang mungkin akan terjadi di masa depan. Misalnya, topik tentang teknologi dan kesehatan sangat populer saat ini, sehingga tema-tema yang berkaitan dengan kedua topik tersebut dapat menjadi pilihan yang baik untuk menulis buku nonfiksi.

Langkah-langkah dalam Pemetaan Tema

Setelah mempertimbangkan faktor-faktor di atas, penulis dapat mulai melakukan pemetaan tema dengan beberapa langkah berikut:


Tentukan Subyek Utama


Langkah pertama dalam pemetaan tema adalah menentukan subyek utama atau topik utama yang akan dibahas dalam buku. Subyek utama ini merupakan topik yang akan menjadi fokus utama dalam buku dan menjadi dasar dari tema yang akan diangkat. Sebagai contoh, jika penulis ingin menulis buku tentang kesehatan, maka subyek utama dapat menjadi “Gaya Hidup Sehat”.

Identifikasi Topik Terkait


Setelah menentukan subyek utama, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi topik terkait yang dapat diangkat dalam buku tersebut. Topik terkait ini haruslah relevan dengan subyek utama dan dapat membantu membentuk tema yang jelas dan terstruktur. Misalnya, jika subyek utama adalah “Gaya Hidup Sehat”, maka topik terkait bisa menjadi “Nutrisi”, “Olahraga”, “Stres dan Kesehatan Mental”, dan lain sebagainya.

Buat Daftar Topik


Setelah mengidentifikasi topik terkait, buatlah daftar topik yang akan diangkat dalam buku. Buat daftar topik sesuai dengan subyek utama dan topik terkait yang telah diidentifikasi sebelumnya. Selain itu, pastikan topik-topik tersebut saling terkait dan membentuk tema yang jelas dan terstruktur.

Prioritaskan Topik


Setelah membuat daftar topik, langkah selanjutnya adalah memprioritaskan topik. Prioritaskan topik berdasarkan relevansi dengan subyek utama dan kepentingannya dalam membentuk tema. Topik yang lebih penting dan relevan dengan subyek utama sebaiknya diberikan prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan topik yang kurang penting.

Buat Mind Map


Mind map adalah diagram yang dapat membantu mengorganisir ide-ide dan membantu dalam pemetaan tema. Buat mind map dengan menggunakan subyek utama sebagai pusatnya, lalu tambahkan cabang-cabang untuk masing-masing topik terkait yang telah diidentifikasi sebelumnya. Mind map ini akan membantu penulis untuk memvisualisasikan hubungan antara subyek utama dan topik terkait serta membantu dalam mengorganisir ide-ide.

Buat Outline


Setelah membuat mind map, buatlah outline atau kerangka dari buku yang akan ditulis. Outline ini dapat berupa daftar poin-poin penting yang akan dibahas dalam buku dan urutan dari masing-masing poin tersebut. Outline ini dapat membantu penulis untuk mengorganisir ide-ide secara lebih terstruktur dan memudahkan dalam menulis naskah buku.

Lakukan Riset


Setelah membuat outline, langkah selanjutnya adalah melakukan riset lebih lanjut tentang topik-topik yang telah dipilih. Riset ini akan membantu penulis untuk memperoleh informasi yang lebih akurat dan mendalam tentang topik-topik tersebut serta membantu dalam menambahkan wawasan baru dalam penulisan buku.

Tulis Naskah


Setelah melakukan riset, penulis dapat mulai menulis naskah buku sesuai dengan outline yang telah dibuat. Tulislah naskah dengan gaya penulisan yang mudah dipahami dan jelas sehingga dapat menarik minat pembaca. Selain itu, pastikan informasi yang disajikan akurat dan benar.

Edit dan Revisi


Setelah menulis naskah, langkah selanjutnya adalah melakukan edit dan revisi. Edit dan revisi ini dapat membantu dalam memperbaiki tata bahasa, ejaan, serta memperbaiki isi dari buku. Pastikan juga bahwa buku sudah sesuai dengan tujuan penulisan dan audiens yang dituju.

Proofreading


Setelah melakukan edit dan revisi, langkah terakhir adalah melakukan proofreading. Proofreading ini adalah proses terakhir dalam penulisan buku yang bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan tata bahasa, ejaan, atau kesalahan lainnya dalam buku.

Kesimpulan

Pemetaan tema merupakan langkah penting dalam menulis buku nonfiksi. Dalam melakukan pemetaan tema, penulis harus mempertimbangkan tujuan penulisan, audiens, dan tren pasar. Langkah-langkah dalam pemetaan tema meliputi menentukan subyek utama, mengidentifikasi topik terkait, membuat daftar topik, memprioritaskan topik, membuat mind map, membuat outline, melakukan riset, menulis naskah, melakukan edit dan revisi, dan terakhir melakukan proofreading. Dengan melakukan pemetaan tema yang baik, penulis dapat membantu dalam mengorganisir ide-ide dan membuat rencana penulisan yang jelas sehingga dapat membuat buku nonfiksi yang informatif dan menarik bagi pembaca.